Hobi travelling namun hanya sekedar ke pantai, danau,
ataupun liburan yang umum lainnya?
Alternatif liburan yang layak untuk dijajal adalah pendakian
gunung. Tidak perlu jadi petugas konservasi hutan untuk bisa mendaki gunung.
Yang penting badan yang sehat dan tidak ada niatan selain menikmati keindahan alam.
Salah satu destinasi pendakian gunung di ada di Jawa Timur.
Lebih tepatnya di gunung Welirang. Gunung berapi yang sampai saat ini masih
aktif dan mengeluarkan belerang yang menghidupi masyarakat sekitar gunung
welirang mempunyai panorama alam yang sangat luar biasa.
Masih satu badan dengan gunung Arjuno. Gunung welirang dapat
ditempuh dari kota Surabaya kurang lebih 3 jam jika melalui jalur pendakian
Tretes, Pandaan.Tidak disarankan apabila menggunakan sepeda motor . resiko lelah di tengah perjalanan pendakian
gunung karena tenaga telah terkuras habis saat berkendara sendiri. Alangkah
lebih baik jika menyewa kendaraan seperti truk atau travel. Karena stamina yang
prima adalah faktor terpenting dalam kegiatan ini.
Sampai di pos perijinan, akan dikenakan biaya administrasi
sekitar Rp. 10.000. Biaya tersebut digunakan untuk operasional dan asuransi
pendaki. Sangat penting untuk membawa tanda pengenal.
Setelah administrasi beres, kita bisa langsung memulai
pendakian. Pertama anda akan menemui jalan beraspal yang cukup menanjak.
Sekitar 20 menit baru jalur berubah menjadi jalan setapak biasa. Pos pendakian pertama bernama “PET BOCOR”.
Diberi nama demikian karena di sekitar pos banyak pipa perusahaan air minum
yang bocor. Pendaki biasanya mengambil air dari bocoran pipa teresebut. Ada
sebuah warung sederhana untuk beristirahat sejenak. Di balik warung tersebut ada sebuah jalan
setapak yang menuju sebuah air terjun bernama “ALAP-ALAP.”
Setelah beristirahat kita melanjutkan perjalanan ke pos “KOKOPAN”.
Dari pet bocor menuju Kokopan butuh waktu sekitar 2 jam berjalan kaki. Jalanan berbatu
akan menemani perjalanan kita hingga sampai di puncaknya. Serta pemandangan
indah gunung penanggungan bisa kita nikmati saat perjalanan. Jangan heran jika
melihat hartop kadang melintasi track pendakian. Karena hartop-hartop itu
diperuntukkan membawa belerang dari kawah gunung welirang.
Setelah 2 jam berjalan, kita akan sampai di pos kokopan. Dimana
ini adalah tempat terakhir anda menemui sebuah warung. Di kokopan sendiri pun
kadang buka kadang tidak. Ada sebuah sumber mata air di kokopan. Pendaki dan
penambang belerang biasa mengisi botol air mereka yang kosong dengan sumber air
di situ. Kita bisa mendirikan tenda ketika sudah lelah. Ataupun langsung
melanjutkan perjalanan ke pos “PONDOKAN”.
Perjalanan dari kokopan menuju pondokan bisa ditempuh
sekitar 3-4 jam berjalan kaki. Mulai dari kokopan hutan pinus dan cemara akan
menemani kita. Seperti berada di film-film fantasi yang kita lihat di televisi
ataupun video game.
Pondokan adalah tempat kita berkemah sebelum menuju puncak. Banyak
bangunan semi permanen di sini yang digunakan untuk beristirahat para penambang
belerang. Dan banyak lahan leter untuk
mendirikan tenda menyalakan api unggun. Sedikit
turun ke bawah anda akan menemukan sebuah kolam kecil penampungan air. Air di
situ berasal dari mata air gunung welirang. Jadi kita bisa menggunakannya untuk
memasak, minum, dan membersihkan diri.
Istirahat semalam di pondokan merupakan pengalaman yang luar
biasa. Di bawah bintang-bintang dan dinginnya hawa pegunungan. Juga kemerlip
lampu-lampu kota yang terlihat dari atas gunung. Sungguh pemandangan yang tak
mampu dilupakan.
Pagi hari di pos pondkan adalah momen yang indah. Semburat merah
matahari terbit yang mengintip dari balik awan. Hamparan awan yang menyelimuti
kota di bawah sana. Menyisakan sepucuk menara telepon. Negeri di atas awan. Itu
julukan untuk momen pagi tersebut.
Sudah bangun? Sudah sarapan dan beres-beres? Yuk ke puncak
gunung welirang!
Sebaiknya membawa barang-barang seperti logistik dan air
jika hendak menuju puncak. Kita tidak ingin perjalanan yang cukup berat ini
terganggu akibat beban yang terlalu berat. Tenda sebaiknya hanya membawa satu
saja. Yang lain ditinggal di pondokan.
Kita akan di hadapkan di persimpangan antara arjuno dan
welirang. Ke kiri kita menuju puncak arjuno dan ke kanan kita akan menuju
puncak welirang. Waktu tempuh ke puncak arjuno sekitar 4 jam dan welirang hanya
sekitar 2 jam saja.
Anda akan menemui burung-burung khas lokal. Burung ini
disebut “burung penunjuk jalan” bagi pendaki yang kehilangan arah.
Setelah setengah jam melewati hutan cemara dan jalan
berbatu. Kita akan bertemu dengan sebuah taman yang indah. Yang pebuh dengan
bunga edelweise dan cantigi yang cantik. Disarankan untuk tidak dipetik. Kita akan
beristirahat di situ. Sambil menikamti pemandangan yang tidak kalah indah
dengan di pondokan. Mulai dari sini. Jalan akan banyak yang landai. Namun perlu
hati-hati karena kita akan meintasi
tebing yang tinggi dengan jurang di sebelahnya. Setangah jam kemudian kita akan
bertemu puncaknya. Hati-hati karena medannya berpasir dan berbatu. Peralatan yang
memadai dan pemandu yang berpengalaman mutlak harus ada.
Buat apa mendaki gunung? Tidak bisa dijelaskan sebelum anda
mencobanya. Karena pertanyaan tersebut hanya bisa terjawab setelah anda mendaki
gunung. Dan jawaban itu selalu berbeda setiap individunya. Tak hanya wisata
fisik namun juga wisata batin.
Di puncak kita bisa melihat gunung arjuno, semeru, dan
penanggungan. Juga beberapa gunung yang tidak bisa di sebutkan. Lalu kita juga
bisa melihat lepas pantai utara jawa dan Surabaya dengan jelas dari sini. Sungguh
indah sekali.
Cobalah sesekali mendaki gunung. Mendaki gunung tidak
semahal travelling biasa. Namun, persiapan fisik dan perbekalan sangat
dibutuhkan. tak hanya itu saja.
Pengalaman sangat dibutuhkan saat melakukan aktivitas ini. Jika anda belum
berpengalaman dalam mendaki gunung. Tidak khawatir ataupun galau. Kami siap
membantu anda mendampingi perjalanan anda.
0 komentar:
Posting Komentar